Breaking

Wednesday, December 21, 2016

Eksplorasi Wisata "Stone Garden" di Sumber Mata Air Cijanun Purwakarta



Review kali ini saya akan bahas mengenai salah satu destinasi wisata yang "baru-baru" ini jadi trend di Purwakarta, Yap....Stone Garden. Saya yakin sebagian dari anda sudah pernah berkunjung ke tempat ini, tapi saya akan berikan penjelasan mendetail bagi anda-anda yang belum berkesempatan datang ke tempat ini. Poin pertama, dari namanya saja, anda pasti sudah bisa menebak wisata seperti apa ini kan? Stone = Bebatuan, Garden = Taman. Apa yang ada di imajinasi anda? Batu yang warna warni? Atau pameran batu akik? Saya yakin imajinasi para pembaca pastinya bervariasi. Tapi yang saya tidak mengerti, wisata Stone Garden di purwakarta ini ternyata lebih cenderung ke wisata kolam renang dibanding wisata hiasan batu atau taman batu. Baiknya kita mulai dari asal muasal kata Stone Garden yang terletak di wilayah Kampung Cijanun, Kecamatan Bojong ini.

LETAK GEOGRAFIS

Kawasan wisata Stone Garden ini tepatnya berada di Kampung Cijanun Lembangsari, desa Cipendeuy, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. Kecamatan Bojong ini adalah kecamatan yang terletak di Pinggiran Kebupaten Purwakarta yang berbatasan dengan Kecamatan Wanayasa, dan Darangdan, mendengar kata wanayasa mestinya anda tahu pasti kalau daerah Bojong ini pastinya salah satu daerah beriklim dingin karena berada di atas gunung. 

ASPEK HISTORIS

Kawasan Wisata Stone Garden, adalah sebuah kolam berukuran kurang lebih 20 x 10 meter dengan sumber air berasal dari mata air cijanun. Dinamai mata air cijanun karena mata air ini memang terletak di kampung Cijanun. Dulunya, Kolam tiga tingkat ini awalnya merupakan salah satu kolam penampungan PDAM Purwakarta, sebagai salah satu fasilitas pengairan baik untuk warga sekitar, maupun untuk dialirkan ke daerah kota. Saya tidak tahu sebab pastinya, tapi sepertinya proyek penampungan air ini terhenti ditengah jalan untuk saat ini, dan kemudian penampungan air ini mulai dijadikan salah satu destinasi wisata favorit oleh baik warga sekitar, maupun warga dari luar daerah.

AKSES JALAN

Situ Wanayasa, Jalan di pinggir situ wanayasa ini jadi patokan pertama. (foto by : Nald)

Sejauh yang saya lewati, dari arah purwakarta kota menuju wanayasa, akses jalan menuju Kawasan Wisata Stone Garden ini cukup baik dan mulus, hanya saja ada sebagian jalan (setelah dekat kawasan wisata) yang mungkin tidak terlalu enak untuk dilewati. Untuk rutenya, dari arah Purwakarta kota anda terus mengambil jalur ke Wanayasa hingga sampai di Situ Wanayasa. Setelah melewati Situ Wanayasa, anda akan menemukan pertigaan pertama, seperti di gambar di bawah ini,

Pertigaan Wanayasa - Jika anda menuju Stone Garden, ambil jalan lurus (foto by : Nald)

Dari pertigaan ini anda ambil lurus terus ke arah sawit (Bojong). Arah ke kiri adalah arah menuju ke Jalan Cagak Subang, atau Bandung. Dari sini anda terus lurus hingga nanti anda menemukan pertigaan kedua. Jarak pertigaan pertama dan pertigaan kedua ini kurang lebih 30 menit perjalanan jika anda membawa motor dengan kecepatan 60 km/jam. Antara pertigaan pertama dan kedua, anda akan melewati Pasar Bojong , Kantor Kecamatan Bojong, dan terakhir, Kantor Polsek Bojong, Kurang lebih 300 meter dari polsek bojong ini anda akan menemukan pertigaan kedua. Sebelum pertigaan ini ada marka jalan berwarna hijau, penampakannya seperti dibawah ini, 

Marka Jalan - Lurus (Bojong-Sawit-Bandung), Belok (Desa Cipendeuy), Anda ambil yang belok. (foto by : Nald)


ciri pertigaan kedua ini adalah sebelah kirinya ada Mini Market Indoma**t dan tugu di tengah tengahnya, anda ambil kanan. Penampakan pertigaan kedua ada di bawah ini,

Pertigaan kedua, sebelah kiri ada mini market Indom**t belok kanan (foto by : Nald)

 Setelah masuk ke pertigaan kedua ini, anda akan menemukan pertigaan ke-tiga, jarak pertigaan ketiga dari pertigaan kedua ini kurang lebih 10 menit perjalanan. Tapi anda harus lebih waspada menuju ke pertigaan ketiga ini, karena sudah masuk jalan desa, maka ukuran jalan juga makin kecil, dan tentunya akan banyak anak-anak serta ternak yang lewat. Ini penampakannya,
Penampakan Pertigaan Ketiga, Belok Kanan, Cirinya ada pos ronda (foto by : Nald)

Sekitar 20 meter dari pertigaan ke-tiga ini, anda akan menemukan pertigaan keempat. Cirinya ada SD dengan cat warna biru, anda ambil jalan yang lurus (agak serong kiri sebenarnya). Dari sini anda tinggal lurus saja untuk mencapai destinasi. Dari sini anda tidak perlu bertanya-tanya lagi, karena posisi Wisata Stone Garden berada di ujung jalan ini. 

Pertigaan Keempat, anda Lurus (Belok Kiri) (foto by : Nald)


Ada beberap kondisi jalan yang kurang baik, dan berlubang, jadi hati-hati, (foto by : Nald)

Akses jalan disini mulai ada sebagian yang kurang bagus. Tapi mobil masih bisa masuk dan secara keseluruhan, masih layak untuk dilewati. Jalur ini hanya cukup untuk satu mobil dan satu motor, saya sarankan untuk ektra hati-hati dalam mengemudi, dan bersabar, bergantian dengan kendaraan dari arah berlawanan. 

KONDISI WISATA STONE GARDEN

Suguhan pertama saat anda masuk lokasi Stone Garden (foto by : Nald)

Pada saat pertama kali sampai, anda akan masuk ke daerah parkiran, parkiran disini cukup luas dan tarifnya masih sangat murah, hanya RP 2000 untuk satu kendaraan, untuk biaya masuknya, (saat saya berkunjung) belum ditarif ternyata, tapi saya tidak bisa menjamin kalau hal ini akan bertahan lama, karena destinasi wisata stone garden ini sudah cukup ramai diperbincangkan untuk saat ini, terutama di dunia maya. Tapi bilapun diberlakukan tarif, saya rasa tarif yang akan dikenakan tidak akan terlalu besar. Mungkin di kisaran 5.000 rupiah hingga maksimal 15.000 rupiah/orang.

Secara keseluruhan, wilayah Stone Garden ini dipenuhi bebatuan besar. (foto by : Nald)

Sejauh yang saya lihat, sekitaran Lokasi Wisata Stone Harden dipenuhi oleh bebatuan gunung, tidak heran lagi, karena Kecamatan Bojong merupakan salah satu kecamatan yang terletak di gugusan Gunung Burangrang. Tentunya gunung api itu, baik aktif maupun tidak aktif selalu identik dengan banyaknya bebatuan. Saya sarankan anda untuk hati - hati saat berjalan, dan tentunya bagi para wanita, sangat tidak direkomendasikan untuk mengenakan higheels ke tempat ini hahahaha. Selain kontur tanah yang dipenuhi bebatuan besar, lokasi jalan yang berdekatan dengan sumber mata air, membuat kontur tanah dan bebatuan disini sangatlah licin, karena unsur basa tanahnya. Tak heran saya melihat banyak pengunjung yang membuka sandalnya saat berjalan menuju kolam karena khawatir terjatuh atau terpleset. Keamanan harus sangat diperhatikan oleh anda yang berkunjung ke tempat ini, karena selain tempatnya yang jauh dari keramaian sehingga tidak memungkinkan tim medis untuk datang cepat, wisata yang belum dikelola secara profesional ini pun belum menyediakan jaminan sosial atau asuransi bagi siapapun yang berkunjung ke tempat ini. So take care yourself wherever you are.

Kolam Pertama - (foto by : Nald)

Sampai di destinasi utama Stone Garden, kolam renang. Kolam yang dulunya merupakan proyek PDAM ini terdiri dari dua undak, atau dua tingkat. Kolam pertama berukuran kurang lebih 20 x 10 meter dengan kedalaman 1,5 m. Tidak terlalu dalam, tapi kolam ini lebih dari cukup untuk membuat anda yang lelah diperjalanan menjadi segar kembali. Pinggiran kolam yang merupakan batas menjadi tempat duduk para wisatawan yang datang ke tempat ini, sebenarnya tidak saya rekomendasikan, karena selain licin, bawahnyapun adalah bebatuan besar, tapi dikarenakan tidak ada tempat duduk lain, naka apa daya, batas kolam ini pun tak masalah. Wisatawan yang datang kebanyakan berkumpul di kolam ini, karena selain luasnya yang lumayan lebar, kolam ini juga merupakan tempat datangnya air pertama kali dari mata air cijanun, jadi bisa dibilang kualitas air di kolam nomor satu ini merupakan air nomor satu, dan kolam nomor dua merupakan air buangan dari kolam pertama ini.

Kolam Kedua - (foto by : Nald)

Bagi anda yang membawa anak-anak, anda bisa menuju ke kolam nomor dua, atau kolam tingkat dua. Kedalaman kolam ini hanya kurang lebih 50cm. Cocok untuk anak-anak, hanya saja harus ekstra hati-hati karena dasar kolam ini dipenuhi bebatuan. Selain itu orang dewasa juga jarang berenang di kolam jadi anak-anak tidak akan terganggu. Lepas dari kedua kolam tersebut, saya melihat beberapa pekerja proyek yang sedang membuat kolam dibawah kolam kedua ini. Saya kurang tahu pasti kapan selesainya, tapi sepertinya kolam ketiga ini akan rampung sekitar 1 atau 2 bulan lagi. Jika melihat dari ukurannya, mungkin ukuran kolam ketiga ini akan sedikit lebih besar dibanding kolam pertama dan kedua. Rupanya Kawasan Wisata Stone Garden ini akan benar-benar dimaksimalkan pemberdayaannya oleh penduduk setempat dengan biaya swadaya. Bagus juga karena tentunya hal ini akan menambah pendapatan penduduk setempat terutama dari sektor pariwisata yang juga merupakan salah satu agenda utama dari Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi.

Proyek Pembangunan Kolam ketiga sedang dalam proses pengerjaan (foto by : Nald)

FASILITAS

Tempat Makan & Ngopi, ada menu nasi liwet disini  (foto by : Nald)

Sejauh yang saya lihat, fasilitas di kawasan wisata ini memang belum begitu memadai, saya lihat ada beberapa kamar mandi merangkap tempat berganti baju, serta beberap warung makan dan warung rehat yang menyediakan menu Nasi Liwet, camilan, dan kopi atau minuman lainnya. But overall, keramahan penduduk setempat akan membuat kita selalu ingin kembali lagi ke tempat ini. Itu yang saya rasakan.

TIPS

Jika hendak berkunjung ke tempat ini ada baiknya anda datang pada pagi hari atau siang hari, jangan terlalu sore, karena bila arah pulang anda adalah arah kota, jalanan yang akan anda lewati amat sepi dan kurang penerangan jalan. 

BONUS PIC

Air disini sangat dingin dan jernih (foto by : Nald)


 


Kolam Kedia (foto by : Nald)


1 comment: